top of page

Skandal rasuah bola Indonesia: Warga Malaysia dalangnya

  • Writer: magedamuda
    magedamuda
  • Jun 18, 2015
  • 2 min read

PSSI.jpg

Pengaturan jaringan pertandingan di Liga Indonesia didakwa melibatkan warga Malaysia.

“Kalau tidak salah dia juga pernah bermain dengan pasukan Malaysia. Dia yang merosak bola sepak Indonesia,” kata bekas jurulatih pasukan utama, Gunawan, di hadapan wartawan di Jakarta.

Gunawan hadir dalam perjumpaan dengan wartawan itu bersama bekas juru jurulatih lainnya, Agus Yuwono.

Gunawan, yang menjadi jurulatih Persipur Purwodadi pada 2013, mengaku ikut menerima rasuah dan terlibat dalam pengaturan jaringan sembilan pertandingan di liga utama.

“Setiap pertandingan, kami mendapatkan Rp 400 juta,” katanya

.

“Dia (penyuap) memberikan separuh sebelum pertandingan. Sisanya diberikan setelah pertandingan selesai. Dia membayar dengan wang tunai.”

Menurut Gunawan, bukan hanya dia yang terlibat dalam pengaturan itu. “Semua pemain juga ikut terlibat,” katanya. “Satu orang pemain mendapatkan Rp 10-15 juta.”

Pemuda yang kini tidak lagi aktif di bola sepak ini mengatakan, seminggu sebelum pertandingan, pemuda Malaysia itu akan datang menemui pengurusan pasukan.

“Dia datang bersama orang yang membawa wang,” kata Gunawan lagi.

Pengaturan jaringan yang dilakukan pun mencakup di minit-minit mana sebuah gol akan terjadi. Pada saat pertandingan, kata Gunawan, pemuda itu juga selalu hadir.

Modus yang diceritakan Gunawan mirip dengan yang dialami Agus Yuwono. Ia mengaku, selama berkarier sebagai jurulatih, sempat tiga kali didekati penyuap, tapi selalu menolak. Pada 2012, ketika menangani Persidafon Dafonsoro (Jayapura), ia ditawari Rp 150 juta agar pasukannya mengalah 3-0 atau 3-1 ketika melawan Persiwa Wamena.

Saat menangani Persegres Gresik di Liga Super Indonesia musim 2014, dua kali didekati orang asing dan ditawari Rp 200 juta agar pasukannya mahu meraih hasil seri, iaitu saat melawan Persik Kediri dan Barito Putera. Ia menolak, tapi kedua pertandingan itu tetap berakhir seri.

Dalam pertandingan itu ia pun melihat keanihan-keanihan.

“Misalnya, seorang bek yang seharusnya memberkan kepada temannya, malah memberikan bola ke lawan. Tapi saya tidak menuduh menuduh pemain itu karena saya tidak memiliki bukti."


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Mums Tums and babies. Proudly created with Wix.com

Follow Us
  • Google+ Black Round
  • Facebook Black Round
  • Instagram Black Round
bottom of page