top of page

Buruknya TPPA, menurut Indonesia

  • Writer: magedamuda
    magedamuda
  • Nov 19, 2015
  • 3 min read

Berikut 10 catatan pengalaman penting kenapa TPP akan buruk untuk Indonesia

1. Hilangnya kawalan negara atas sektor awam.

TPP mendorong negara-negara untuk membuka sektor awamnya untuk dapat dimasuki oleh pelabur asing, khususnya Amerika, hingga 100 peratus. Segala bentuk daftar negatif pelabur di sektor ini diminimakan. Tentu penguasaan sektor awam oleh korporasi akan beri kesan terhadap hilangnya akses masyarakat terhadap sektor awam strategi secara murah, seperti air dan elektrik.

2. Dominasi syarikat asing dalam kegiatan barang dan khidmat pemerintah.

TPP mendorong agar pengadaan barang dan khidmat pemerintah dapat diakses oleh perusahaan asing sehingga TPP mengatur tentang perlunya prinsip tidak diskriminasi dan rawatan nasional untuk perusahaan asing dalam kegiatan ini. Hal ini kerana AS mencari bisnis pengadaan barang dan jasa pemerintah yang nilainya mencapai triliun dolar AS.

3. 'Memandulkan’ GLC bagi kepentingan nasional.

TPP hendak memastikan negara tidak memberikan banyak subsidi untuk GLC sehingga korporasi asing bisa memenangkan kompetisi. Selama ini, GLC dianggap telah memonopoli bisnis domestik melalui sokongan negara, baik dalam bentuk pinjaman yang murah, pengecualian cukai, mahu pun kemewahan untuk dapat mengecualikan sebuah undang-undang. TPP akan menerapkan prinsip tidak diskriminasi serta undang-undang persaingan yang ketat bagi GLC.

4. Hilangnya akses terhadap ubat-ubatan murah

Penerapan standard perlindungan paten dalam aturan hak kekayaan intelektual (HKI) dalam TPP telah menghilangkan akses masyarakat terhadap ubat-ubatan yang murah. Hal ini kerana TPP menghapus ketentuan fleksibiliti The Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) dalam WTO, yang selama ini digunakan banyak negara untuk membuat ubat generik dari ubat-ubatan yang dipatenkan oleh perusahaan farmasi Amerika demi kepentingan ramai. Penghapusan ketentuan fleksibiliti TRIPS dalam TPP mengakibatkan monopoli ubat-ubatan oleh korporat asing dengan harga mahal. Apalagi TPP menerapkan standard perlindungan lebih tinggi dari TRIPS di WTO, dengan jaminan perlindungan paten lebih dari 20 tahun. Selain itu, TPP juga menerapkan eksklusif data yang telah dipatenkan.

5.Terancamnya kedaulatan pertanian dan kedaulatan petani.

Masih dengan penerapan standard perlindungan paten dalam aturan HKI pada TPP, sektor pertanian akan mengalami hal yang sama dengan sektor ubat. Selama ini, perusahaan benih dan pestisida asing, seperti Bayer, Monsanto mahu pun DuPont, telah memonopoli benih-benih ciptaannya. Kerananya, tidak memungkinkan petani kecil membudidayakan. Dengan jaminan perlindungan paten yang tinggi dalam TPP, mangsa-mangsa kes kriminalisasi benih akan meningkat akibat TPP.

6. Buruh terus tertindas.

TPP hendak melarang negara membuat peraturan yang melindungi buruh, bahkan tidak menginginkan adanya proses pemindahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dilakukan dalam rangka menjamin pelabur. Selain itu, arus bebas tenaga kerja asing untuk tenaga kerja profesional juga menjadi salah satu agendanya.

7. UMKM tergilas.

Penghapusan tarif serendah-rendahnya akan memudahkan produk AS dan negara industri lainnya masuk, berbanding masuknya produk barang Indonesia ke sana. Apalagi standard akses pasar yang tinggi dalam TPP akan berpotensi menghilangkan kemampuan sektor usaha kecil Indonesia untuk dapat masuk ke pasar negara-negara TPP.

8. Defisit perdagangan.

Jika Indonesia bergabung dengan TPP, penghapusan hambatan tarif tidak akan memberi kesan positif dalam meningkatkan kerja perdagangannya, khususnya di tengah situasi pelemahan ekonomi global saat ini. Hal ini didukung dengan data perdagangan Indonesia dengan ke-12 negara anggota TPP, 80 peratus di antaranya terus mengalami kecenderungan negatif dari seluruh perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia terus menunjukkan defisit, seperti Australia, Brunei, Chile, Jepun, Malaysia, New Zealand, Singapura, Korea Selatan, dan Vietnam. Bahkan, ada beberapa negara yang menunjukkan tren perdagangan Indonesia dengan mitranya ini di sepanjang 2010-2014. Hal itu menunjukkan kecenderungan negatif, seperti dengan Amerika Syarikat (-0,11), Brunei (-9,42), Chile (-6,86), dan Jepun (2,57).

9.Impot undang-undang Amerika.

Aturan TPP hendak menguna pakai seluruh standard regulasi AS yang selama ini dipromosikan melalui OECD sebagai praktik terbaik dalam pengambilan keputusan. TPP mewajibkan negara melakukan menilai peraturan dalam rangka menilai kepatuhannya terhadap aturan-aturan TPP.

10. Indonesia digugat syarikat asing senilai triliunan dollar AS. TPP memasukkan aturan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa antara pelabur dan negara atau dikenal dengan Investor-State Dispute Settlement (ISDS). Masuknya ISDS dalam TPP akan membuka peluang Indonesia digugat oleh peabur senilai triliunan dolar AS di lembaga arbitrase antarabangsa akibat mengganti ataupun mengubah peraturan nasionalnya yang dianggap merugikan kepentingan pelabur asing. Ancaman gugatan ini mengakibatkan Indonesia terkepung dan enggan membuat undang-undang yang melindungi kepentingan rakyat.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2023 by Mums Tums and babies. Proudly created with Wix.com

Follow Us
  • Google+ Black Round
  • Facebook Black Round
  • Instagram Black Round
bottom of page